Kamis, 17 September 2015

Kebiasaan Ini Disebut "KLIWONAN"

TRADISI – Kabupaten Pekalongan terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 272 desa dan 13 kelurahan dan pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen. Salah satu dari 19 Kecamatan tersebut adalah Petungkriyono. Merupakan daerah pegunungan dimana sebagian wilayah merupakan daerah dataran tinggi kawasan Dieng. Luas wilayah 7.358,523 Ha yang sebagian besar adalah hutan Negara seluas 5.189,507 Ha. Luas pemukiman hanyalah 119,652 Ha (16 %) dari luas wilayah seluruhnya. Wilayah dengan Jumlah penduduk 12.312 jiwa terdiri dari Laki-laki 6.229 Jiwa dan 6.083 jiwa ini memang sering menjadi bahan perbincangan hangat dikalangan remaja dan sebagian pelaku wisata. Bagaimana tidak, wilayah dengan penduduk yang mayoritas memiliki mata pencaharian petani ini, ternyata memiliki pesona keindahan alam yang patut menjadi bahan pertimbangan untuk masuk dalam draft perjalanan liburan. Dengan kearifan local yang mulai merangkak terekspose. Ragam tradisi dan budaya juga banyak dikenal sampai ketelinga khalayak. Juga Kliwonan yang menjadi aktivitas wajib bagi sebagaian masyarakat di Pekalongan ini ternyata juga merambah sampai di Petungkriyono.
Berbicara tentang kata yang satu ini memang terus menjadi misteri yang tak bisa dipecahkan karena memang dibentuk dari kebiasaan masyarakat untuk beraktivitas secara sepaham yang mereka maknai sendiri. Jalan-jalan, melancong atau lebih dari itu ternyata masih ditemukan di wilayah Pekalongan. Juga yang sedikit mengandung mitospun masih kerap dilakukan oleh warga dengan mayoritas beragama Islam. Setiap Jumat Kliwon bisa dipastikan ribuan warga akan memadati tempat-tempat tertentu. Di lingkungan masjid di Desa Wonoyoso Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan misalnya, Mereka masih memercayai bahwa air sumur itu memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, memperlancar rezeki, dan mempercepat mendapatkan jodoh.
Disisi lain daripada kepercayaan yang dibuat sedemikian rupa oleh nenek moyang. Mereka, anak muda, memilih tempat lain yang dijadikan sebagai tujuan dimana dirinya menganggap teleh melakukan tradisi yang telah turun-temurun ada di Pekalongan ini. Sebagian dari mereka memilih tempat wisata sebagai andalan tempat nongkrong, melihat-lihat atau sekedar makan siang. Membawa bekal atau “Natural Barbeque” di atas puncak atau dekat dengan air terjun memang menjadi kesan yang tak biasa bagi kebanyakan orang ditengah hiruk pikuk keramaian kota yang mulai mempersempit ruang gerak kita. Petungkriyono memang menjadi tempat yang bisa disebut pas untuk tujuan perjalanan anda weekend ini.

By : @curugbajing_ID 

0 komentar:

Posting Komentar